Berita

Tumbal Sekolah : Cerita Magang Siswa SMK Muhammadiyah 2 Pekanbaru di Dunia Perfilman PT Haraka Teknologi Komunikasi Jakarta

Enam siswa hebat dari SMK Muhammadiyah 2 Pekanbaru berkesempatan menimba ilmu langsung di dunia industri kreatif.

Mereka melaksanakan kegiatan pembelajaran dan magang di PT Haraka Teknologi Komunikasi, Jakarta, didampingi oleh dua guru pembimbing, Suparmin, S.I.Kom., dan Ulfa Rahmi, S.I.Kom.

Selama kegiatan berlangsung, para siswa dibimbing oleh Bapak Adriansyah dan Bapak Albarabla selaku pembimbing lapangan dari pihak industri.

Kegiatan magang ini adalah salah satu rangkaian program Teaching Factory kolaborasi.

Diharapkan, pembelajaran di industri ini menjadi jembatan penting bagi para siswa untuk memahami dunia kerja nyata, khususnya dalam bidang produksi film.

Melalui pengalaman langsung di industri, mereka belajar mengenal proses pra-produksi, produksi, hingga pasca-produksi secara mendalam.

Tujuan utama kegiatan ini bukan hanya sekadar menambah wawasan teknis, tetapi juga menumbuhkan karakter profesional, disiplin, tanggung jawab, kerja sama, dan ketelitian yang menjadi kunci sukses di dunia kreatif.

Selama lima hari magang yang penuh pengalaman, kegiatan berlangsung dari pukul 08.00 hingga 14.00 WIB di lingkungan kerja yang sesungguhnya—sebuah kesempatan langka yang membuka cakrawala berpikir para siswa tentang betapa luasnya dunia perfilman.

Hari pertama dimulai dengan orientasi dan briefing bersama Tawang Khan Production, mitra profesional yang bergerak di bidang produksi film. Pada sesi ini, peserta diperkenalkan dengan sistem kerja industri film, struktur kru, serta etika kerja di lokasi syuting.

Suasana pembelajaran semakin hidup karena kegiatan ini juga diikuti oleh rekan-rekan dari SMK Muhammadiyah Migas Cilacap dan SMK Negeri 1 Lombok, menciptakan kolaborasi lintas daerah yang penuh semangat dan keakraban.

Sore harinya, para peserta menikmati waktu santai di Cibis Park untuk menyegarkan pikiran sebelum malamnya melakukan refleksi dan evaluasi kegiatan.

Hari kedua membawa pengalaman yang lebih nyata. Para siswa berkunjung langsung ke lokasi syuting film di PSKD 1 Jakarta.

Mereka menyaksikan bagaimana sebuah film diproduksi secara profesional, mulai dari peran sutradara yang mengatur jalannya pengambilan gambar, koordinasi asisten sutradara dengan para kru, hingga kerja keras kameramen yang mengoperasikan alat berat dengan ketelitian tinggi.

Dari balik layar, siswa belajar arti kesabaran, kekompakan, dan kerja tim yang luar biasa. Mereka juga mengenal berbagai profesi penting di lokasi syuting seperti make-up artist, lighting crew, tim audio-visual, hingga tim konsumsi yang memastikan seluruh kru tetap berenergi.

Kehadiran Bapak Harun dari Direktorat SMK Kemendikdasmen turut menambah semangat peserta dengan pesan motivatif yang menginspirasi.

Hari itu ditutup dengan kunjungan santai ke kawasan Kota Tua Jakarta, menikmati suasana sejarah sambil merenungkan pelajaran berharga yang baru saja diperoleh.

Hari ketiga diisi dengan kegiatan yang tak kalah menarik. Masih dalam rangka Program Peningkatan Mutu dan Relevansi Pendidikan Vokasi melalui Teaching Factory Skema Kolaborasi, para siswa mengikuti pelatihan penulisan naskah dan penyusunan skenario.

Mereka belajar membuat short list, mengenal perangkat lunak penulisan naskah profesional, hingga memahami aspect ratio sinema yang digunakan dalam film layar lebar.

Setelah itu, tibalah momen yang paling ditunggu: pengenalan kamera sinema profesional ARRI ALEXA LF—kamera kelas dunia dengan harga fantastis hingga miliaran rupiah.

Para siswa berkesempatan mencoba langsung mengoperasikan kamera tersebut dan merasakan betapa menantangnya dunia sinematografi profesional. Hari itu ditutup dengan refleksi malam yang penuh kesan dan semangat baru.

Hari keempat menjadi puncak dari seluruh rangkaian kegiatan magang. Para siswa diajak terjun langsung ke Studio Punto di kawasan Cibubur, salah satu studio besar dengan fasilitas lengkap.

Mereka menyaksikan bagaimana set film dibangun dengan detail oleh tim profesional, hingga bagaimana adegan action difilmkan dengan pengawasan ketat dari tim medis demi keamanan para pemain.

Dari balik layar, mereka belajar tentang koordinasi yang rumit antara assistant director, director of photography, dan tim kamera. Setiap divisi bekerja dengan monitor wireless masing-masing untuk memastikan hasil rekaman berjalan sempurna.

Semua ini membuka mata para siswa tentang kompleksitas dunia produksi film yang sesungguhnya. Di penghujung kegiatan, mereka berfoto bersama para pemain dan sutradara, sekaligus menerima sertifikat magang industri dari pihak Tawang Khan Production—sebuah momen berharga yang akan selalu dikenang.

Selama kegiatan berlangsung, baik siswa maupun guru pembimbing memperoleh pengalaman luar biasa yang sangat relevan dengan jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) dan Multimedia.

Para siswa tak hanya menguasai keterampilan teknis seperti pengambilan gambar dan penyuntingan video, tetapi juga belajar tentang pentingnya kolaborasi, kedisiplinan, dan profesionalitas dalam berkarya.

Pengalaman ini menjadi bekal berharga bagi mereka untuk melangkah lebih siap menuju dunia industri kreatif yang sesungguhnya—dunia di mana ide, ketekunan, dan kerja keras berpadu menjadi sebuah karya yang hidup.


Komentar

×
Berhasil membuat Komentar
×
Komentar anda masih dalam tahap moderator
1000
Karakter tersisa